Agarkamu tidak banyak membuang banyak uang untuk membeli paket perawatan untuk kulit kering, ada baiknya kamu simak tips dalam memilih lotion untuk kulit kering buat yang masih remaja. Memilih lotion yang bisa menutrisi kulit sangat dipertimbangkan saat masih remaja, karena harus yang mampu memberikan nutrisi dalam takaran yang pas.
TipsAki kering adalah tipe yang umum dipakai oleh kendaraan keluaran terbaru. Baik itu mobil ataupun motor, kebanyakan dibekali aki kering Kamis, 21 Juli 2022
Kabar6Selalu menjaga kebersihan, termasuk rutin cuci tangan usai beraktivitas adalah salah satu cara mencegah tertular virus corona yang disarankan. Namun di sisi
kerajinandaun kering terbuat dari daun-daun kering namun Sering kali daun-daun kering ini dianggap orang sampah yang tidak berguna dan sering kali dibakar karena dianggap mengotori lingkungan atau kebun. Dan Di Indonesia sendiri banyak pohon-pohon yang memiliki daun yang sangat bervariasi mulai dari warna dan bentuk seperti Daun pisang, daun talas, daun sayur kluweh dan masih banyak lainnya
Bungakering memiliki kelebihan yang tak bisa kamu dapatkan dari bunga asli atau bunga hidup, karena bunga kering tidak bisa layu dan tidak membutuhkan air. Pilihlah bunga segar yang masih berbentuk tunas atau baru mekar dengan sempurna untuk hasil yang memuaskan. Jika kamu memetik bunga dari halaman rumah, maka lakukanlah pada pagi hari
HatiHati Jika Timbul Luka Bulat Tidak Kering Kering Di Area kelamin-Perlu diwaspadai dan harus hati hati jika timbul luka bulat tidak kering kering karena ini merupakan penyakit yang berbahaya serta harus segera melakukan pengobatan yang tepat dan aman.mengapa dikatakan berbahaya karena penyakit ini terjadi pada alat kelamin dan sangat mudah menular.biasanya Terjadi pada orang yang sering
RZpn. Luka adalah peristiwa rusaknya jaringan atau struktur dari tubuh yang bersifat terbuka dan mengeluarkan tampilan fisik yang khas berupa memar, sobek, berdarah, tersayat, terpotong dan lain lain yang menimbulkan nyeri. Luka kecil maupun besar hendaknya mendapat perlakuan yang sama didalam penanganannya, yaitu segera mungkin mengobatinya denagn cairan antiseptik agar tidak terjadi infeksi dan peradangan dan mempercepat proses penyembuhan penyebab mengapa luka luka yang sulit kering dan sulit disembuhkan dalam waktu yang singkat tidak terlalu lama 1. Karena asupan nutrisi yang kurang memadaididalam tubuh sehingga ketika terjadi kerusakan kecil pada jaringan yang luka , akan sulit untuk disembuhkan karena nutrisi pada tubuh sangat membantu memnpercepat luka untuk mengalami pengeringan dan pemberhentian darah yang keluar. baca juga kebutuhan nutrisi manusia berdasarkan AKG resmi2. Kekurangan zat zink, Vitamin C dan K, didalam tubuh akan menghambat dan memperlambat proses penyembuhan luka sekecil apapun karena ketiga zat tersebut sangat berpengaruh dalam proses pembekuan darah dan peningkatan imunitas seseorang yang sedang mengalami luka. baca juga akibat kekurangan vitamin3. Adanya pembengkakan yang terjadi di area luka, yang semakin membesar dan sakit jika mendapat sentuhan tangaan. kondisi ini dapaat memperlambat dan menghambat proses pengeringan luka yang terbuka dan berdarah. pembengkakakn yaang terjadi dapat menghambat laju jalan oksigen disekitar luka sehinggfa luka bisa sulit untuk disembuhkan atau dikeringkan. agar luka bisa lebih cepat kering hendaknya tangani terlebih dahulu pembengkakan agar menajdi kempis. baca juga makanan yang cepat menyembuhkan luka operasi4. Karena menderitab penyakit autoimun, yang menghambat pengeringan dan penyembuhan terhadap luka, karena Auto imun adalah penyakit berbahaya yang menyerang kekebalan tubuh seseorang untuk mernyerang darah putihnya sendiri atau menyerang imunitas tubuhnya sendiri. kondisi inilah akan mempersulit penyembuhan luka dengan cepat. baca juga bahaya kelebihan sel darah putih5. Karena pencernaan mengalami peradngan atau iritasi, sehingga memperlambat metabolisme alami tubuh yang akan memnpengaruhi proses penyembuhan terhadap jaringan kulit yang sobek dan lukayaitu akan sulit untuk kering. baca juga gangguan pencernaan6. Karena sipenderita luka memiliki penyakit dalam, misalnya penyakit gejala anemia kronis dan ciri-ciri diabetes yang belum sembuh jadi penyakit itulah yaang menghalangi dan memghambat proses penyembuhan luka sekecil apapun. karena tubuh yang trserang anemia akan mempersulit tubuh memproduksi sel darh yang memadai untuk proses pembeuan darah sedangkan penyakit diabetes mempersulit penyembuhan luka karenaa didalam darah terlalu banyak mengandung gula. kadar gula yang tinggi bersifat merusak jaringan luka untuk tidak mengalami pengeringan. baca juga makanan untuk gula darah tinggi7. Karena pembuluh darah mengalami peradangan atau iritasi, sehingga aliran darah tidak lancar dan kondisi ini dapat menghambat proses penyembuhan jaringan kulit yang mengalami kerusakan luka dalam. baca juga penanganan luka bakar8. Karena seseorang memiliki proses oksigesasi luka yang parah, misalnya ketersediaan oksigen dijaringan luka yang sangat minim sehingga pembentukan sel sel baru dijaringan luka yang akan disembuhkan sulit terbentuk , sehingga luka akan terus terbuka, basah dan mrentan mengalami infeksi. baca juga penyebab tetanus9. Karena kondisi psikologi yang sedang tidak stabil dan mengalami stres yang berlebihan, kondisi ini dapat memicu sulitnya luka untyk mengering dan sembuh walaupun telah mendapat pengobatan dengan cairan antiseptik, antibiotik dan suntikan anti nyeri. baca juga cara menghindari stres10. Akibat trauma luka yang berat akibat benturan, sayatan dan hantaman yang keras dan tiba tiba sehingga membuat pembuluh darah pecah dan menjadi sock serta mengalami tekanan dan ketegangan otot yang diikuti dengan rusaknya jaringan pada kulit luka dimana kondisi seperti ini mampu menghambat proses penyembuhan dan pengeringan karena faktor faktor yang sudah dijelaskan diatas ternyata daya tahan tubuh seseorangpun dapat menjadi biang keladi lamanya proses pengeringan luka. karena itulah proses penyembuhan luka pada setiap individupun berbeda Mengatasi luka yang Sulit Kering dan SembuhMelakukan pembersihan atau perendaman dengan menggunakan air hangat yang sebelunya diberi garam secukupnya. ini untuk menghambat pendarahan dan mensterilkan tidak dengan air hangat yang telah diberi garam bisa juga dibersihkan dengan menggunakan kapas yang telah dicelupkan dicairan alkohol lalu tekanlah luka sedikit agar luka tidak mengalami infeksi dan dapat menghentikan pendarahan jika memang lukanya mengeluarjkan darah. baca juga proses pembekuan darah manusiaOlesskan cairan antiseptik atau salep antibiotik untuk mencegah infeksi dan pelebaran luka dan untuk menghindari pembengkakan disekitar area luka dengan kain kasa secar perlahan lahan dan tidak perlu terlalu kencang, karena hal ini fhanya akan membuat penekanan diarea luka yang hanya akan menyebabkan aliran darah mernjadi luka diakibatkan karena benda berkarat sebaiknya segeralah berobat dan berkonsultasi pada dokter yang terkait agar mendapat suntikan anti retanus jika memang diperlukan. baca juga bahaya tetanusSelama luka dibalut usahakan banyaklah mengkonsumsi banyak minum air putih dan makanan yang bernutrisi tinggi agar pertumbuhan atau regenerasi sel sel baru diarea luka cepat terjadi. Misalnya makanan yang mengandung zat asam amino atau nprotein tinggi termasuk ikan, kacang panjang, produk susu rendah lemak, ayam tanpa kulit dan putih telur serta sayuran hijau seperti bayam, kangkung, brokoli dan sebagainya. baca juga makanan untuk melancarkan peredaran darahBagi yang mengalami luka yang memar membiru dibeberapa bagian tubuh akibat jatuh dari motor atau jatuh dari ketinggian, maka sipenderita disarankan untuk mandi dengan air hangat yang sebelumnya telah dicampur dengan air rebusan daun sereh dan sirih yang telah disaring. nutrisi atau zat anti peradangan yang ada didalamnya mampu membuat tubuh menjadi lebih rileks , segar dan meningkatkan daya tahan tubuh. baca juga cara meningkatkan antibodi anakUntuk mendukung penyembuhan luka sipenderita diwajibkan untuk beristirahat cukup dan menghindari begadang yang terlalu sering jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Beristirahat adalah proses penenagna dan perileksan organ tubuh yang mengalami kerusakan agar membentuk sel sel baru disekitar luka dan mempercepat suplemen atau buah buahan segar yang mengandung Vitamin C dan K yang kedua vitamin ini sangat mempengaruhi daya tahan tubuh dan proses pembnekuan darh terhadap luka yang mengalami pendarahan. baca juga 24 makanan yang mengandung vitamin C paling tinggiBerjemur dibawah sinar matahari antara pukul sampai pukul yang sangat membantu mempercepat pengeringan dan penyembuhan luka. sinar matahari pagi selain mengandung vitamin D yang baik untuk kepadataan tulang ternyata mengandung anti bakteri dan virus yang ampuh untuk mengatasi luka dalam atau luka memar agar terhindar dari memiliki golongan yang berbeda beda tetapi mempunyai cara pebanganan yang sama seperti yang telah dijelaskan diatas. inilah jenis jenis luka yang perlu anda ketahui Luka trauma adalah luka baru yang diakibatkan karena benturan atau hantaman hebat yang menimbulkan memar dan luka terbukaLuka nekrotik adalah luka yang mengakibatkan jaringan luka menjadi mati yang berwarna hitam, karena benturan keras yang mengakibatkan endapan darah didalam jaringan yang lukaLuka Slough nekrotuk adalah luka yang berwarna kekuningan yang memar didalam tetapi sangat nyri jika tersentuh, biasanya akibart terjatuhLuka Infeksi adalah luka terbuka dimana jaringan kulit yang luka telah mengalami perkembangan luka baru akibat radikal bebas. baca juga cara mencegah infeks nosokomialLuka granulasi adalah luka yang hampir sembuh karena telah terjadi proses tumbuhnya sel sel jaringan kulit baruLuka Epiteliasasi adalah luka yang sudah hampur sembuh tetapi tetap masih harus mendapat asupan antibiotikm dari dalam dan perawatan luar misalnya ganti pembalut luka, pemberian antiseptik baru dan lain anda bahwa tubuh dalam kondisi yang sehat dan bugar akan memiliki tingkat daya tahan tubuh yang sangat baik sehingga tubuhnya mampu menolak serangan berbagai partikel kecil beracun dari radikal bebas. keadaan inilah yang membuat proses penyembuhan luka akan cepat pertama pada luka yang mendadak terjadiKetika sedang mengalami luka mendadak yang tidak terduga misalnya tiba tiba tanpa sengaja kulit anda tergores benda tajam, maka luka yang terbuka tersebut hendaklah dibersihkan dengan air bersih biasa selama beberapa menit agar partikel luka yang mungkin mengandung bakteri dapat ikut keluar dan terbuang bersama air, air yang mengalir adalah yang lebih disarankan. setelah itu anda bisa segera melakukan pertolongan pertama agar pengeringan luka dapat segera terjadi misalnya dengana memberi pemabalutan oleh plester khusus untuk luka dengan pemberian antibiotikAntibiotik hanya diberikan pada luka yang parah termasuk luka terbuak yang mengalami pendarahan hebat. karena pendarahan tersebut cenderung merusak jaringan luka lebih dalam dan mempengaruhi daya tahan tubuh, maka dari itu pemberian antibiotik sangat disarankan untuk mempercepat proses pengeringan luka. baca juga pertolongan pertama pada luka bakarJika sebuah luka tidak mempengaruhi aktifitas rutin kerja anda dan tidak mengalami pembengkakan serta rasa nyeri yang berarti, maka luka tersebut dinyatakan sebagai luka ringan yang hanya butuh asupan vitamin C dan K saja untuk mempercepat proses penyembuhannya. baca juga 21 buah yang mengandung vitamin C super tinggi dan manfaatnyawaspadalah, Pemberian antibiotik pada luka luar yang tidak parah atau hanya luka ringan biasa dapat mengganggu kekebalan tubuh dan merusak jarungan luka baru yang akan disembuhkan . mengkonsumsi antibiotik secara terus menerus pada luka biasa sangat tisak disarankan karena anti biotik dapat membuat tubuh menjadi tidak memiilki kemampuan lagi untuk menyembuhkan dirinya sendiri kebal.
- Kulit kering adalah masalah kulit yang sangat umum, dan biasanya tidak demikian, kulit kering bisa sangat mengganggu, karena menyebabkan rasa gatal dan kulit tampak bersisik saat kita melihatnya di cermin. Gejala kulit kering Kekeringan bukan satu-satunya gejala kulit kering. Menurut Michele Farber, MD, dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group di New York City, AS, beberapa gejala kulit kering adalah - Rasa gatal - Iritasi - Kulit pecah-pecah - Keketatan - Rasa sakit - Berdarah Selain itu, kita dapat mengetahui kulit dalam kondisi kering dengan melihatnya. Tampilan kulit kering kemungkinan lebih kasar atau bersisik, dan dapat mengelupas. Kekeringan ini dapat terjadi pada kulit bagian tubuh tertentu, seperti tangan, atau paling umum di lengan dan kaki kita, menurut Farber. Baca juga Kulit Kering hingga Gusi Berdarah, Tanda Anak Kekurangan Vitamin C Penyebab kulit kering Ada banyak penyebab kulit kering, mulai dari cuaca hingga produk pembersih yang kita pakai. Berikut di antaranya 1. Sabun yang keras Sabun dirancang untuk menghilangkan minyak, lemak, dan kotoran yang tidak diinginkan. "Kulit memiliki sebum atau minyak alami yang membantu mempertahankan kelembapan," ujar Farber. "Saat mengeluarkan minyak dan kotoran yang tidak diinginkan, sabun tidak bisa membedakan antara minyak alami pada kulit dan minyak berlebih yang tak diinginkan, sehingga dapat menyebabkan overdrying." Selain itu, bahan-bahan seperti sulfat atau tambahan wewangian dalam sabun dapat menyebabkan iritasi dan pengeringan. Menurut Farber, sabun yang keras dapat mengganggu penghalang kulit dan membuat kulit lebih rentan kering. Bahkan jika kita tidak menggunakan sabun yang kasar, tindakan penyabunan dan pembilasan yang berulang dapat menghilangkan minyak alami dari kulit kita. 2. Air panas Air panas dapat berdampak pada kulit. Farber mengatakan mandi air panas adalah salah satu penyebab utama. Semakin panas air dalam bak mandi, semakin keras air di kulit, menghilangkan minyak alami kulit yang membuatnya tetap lembap. Dia mengatakan, suhu air panas di atas 40 derajat Celsius akan menyebabkan juga Kulit Kering? 6 Makanan Ini Bisa Bantu Mengembalikan Kelembaban 3. Kolam yang mengandung klorin Sebagian besar air kolam dan hot tub mengandung klorin untuk membunuh bakteri dan organisme berbahaya lainnya di dalam air. Namun, klorin akan mengeringkan kulit dan dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah teriritasi. Kerusakan akan terjadi dua kali lipat saat kita mandi dengan air panas, karena tubuh kita mengalami efek pengeringan. 4. Cuaca dingin Menurut Farber, cuaca dingin mengurangi kelembapan dan menarik air dari kulit. Kombinasi udara dingin dan kelembapan rendah menyebabkan kulit kering dan dehidrasi. 5. Penghangat ruangan Farber mengatakan penghangat ruangan bisa menyebabkan kulit kering, bahkan menambah kerusakan pada kulit. Semua jenis penghangat ruangan akan mengurangi kelembapan di rumah kita, yang dapat menghilangkan kelembapan kulit kita. 6. Kondisi kulit yang sudah bermasalah Kulit kita akan lebih sensitif terhadap serangan dari luar jika kita sudah mempunyai kondisi atau gangguan tertentu pada kulit. "Kondisi kulit yang mendasarinya memperburuk proses ini, karena orang sudah lebih sensitif terhadap iritasi luar dan penghalang kulit tidak berfungsi dengan cara yang sama," kata Farber. Baca juga Mengatasi Kulit Kering karena Sering Cuci Tangan
Beranda Article Bahaya Memakai Baju yang Tidak Kering Diupload pada 6 January 2020, 0159 PM Smart Laundry Musim hujan sudah tiba, dan akhir-akhir ini Smart Mom mungkin dibuat pusing oleh masalah jemuran yang susah kering. Padahal, banyak dari jemuran tersebut adalah baju yang digunakan secara teratur seperti seragam sekolah si kecil maupun baju kerja Smart Mom atau suami. Kalau Smart Mom punya mesin pengering, hal ini barangkali tidak jadi masalah besar. Tapi, bagaimana dengan Smart Mom yang tidak punya mesin pengering? Apakah baju yang masih belum kering tersebut harus dipaksa dipakaikan pada anak, suami, atau Smart Mom sendiri? Aduh, jangan sampai! Soalnya, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul karena mengenakan baju yang belum kering lho Smart Mom! Risiko Memakai Baju yang Belum Kering Memaksakan memakai pakaian yang masih belum kering bukan hanya bisa mengganggu karena bau apek yang tentu tidak sedap untuk dihirup, tapi juga kenyamanan pada tubuh. Belum lagi, banyak bakteri dan kuman yang mengancam untuk menempel pada baju yang tidak kering tersebut. Dan tahukah Smart Mom kalau pakaian yang masih basah tersebut rupanya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bahkan, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penyakit maupun infeksi yang tidak disadari kehadirannya. Risiko mengenakan baju yang tidak kering terhadap kesehatan sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah, Smart Mom. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Wake Forest University School of Medicine North Carolina, tepatnya mengenai prevalensi masalah kulit serta faktor risiko yang terkait di kalangan pekerja pertanian keturunan Latino. Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya lebih dari sepertiga partisipan yang melaporkan masalah pada kulit mereka, termasuk jamur kuku dan kulit, jerawat, benjolan, sengatan matahari, ruam, gatal, kapalan, serta gigitan serangga. Nah, walaupun temuan penelitian tersebut diperoleh berdasarkan survei di kalangan petani di North Carolina, Amerika Serikat, temuan tersebut dapat digeneralisasi bagi semua orang di seluruh dunia, tak peduli apa pekerjaan mereka. Lebih lanjut lagi, beberapa risiko kesehatan yang timbul dengan mengenakan baju yang masih basah – meskipun hanya sedikit basah sekalipun – juga meliputi masalah berikut ini. Infeksi kurap Kurap merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit dan kuku. Gejalanya yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam dan rasa gatal pada bagian yang mengalami kemerahan. Kurap sendiri bisa menginfeksi kaki, tangan, kuku kaki, maupun kuku jari tangan. Bahkan, kulit kepala, pangkal paha, pantat, maupun paha bagian dalam bisa terinfeksi. Jamur penyebab kurap dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab, termasuk pada pakaian yang masih basah. Jadi, risiko serangan kurap jelas makin tinggi jika Smart Mom memaksa memakai baju yang belum kering. Memperparah eksim Eksim adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kulit menjadi merah dan terasa sangat gatal. Garukan terus-menerus karena eksim bahkan bisa menyebabkan luka, yang berujung pada komplikasi, misalnya infeksi bakteri. Kalau Smart Mom atau anggota keluarga ada yang memiliki kondisi ini, Smart Mom perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang bisa memperparah eksim yang diderita. Contohnya kelembaban berlebihan yang bisa disebabkan oleh keringat berlebih, pakaian ketat, dan pastinya baju yang masih basah. Jerawat badan Tahukah Smart Mom kalau jerawat bisa menyerang bukan hanya wajah, tapi juga badan? Bahkan, jerawat di badan paling sering diakibatkan oleh pakaian basah karena kondisinya yang lembab. Belum lagi, kelembaban tersebut bercampur dengan panas sehingga mengakibatkan produksi sebum atau minyak pada kulit yang berlebih. Karena itu, jerawat tubuh pun muncul. Terbakar sinar matahari Pada dasarnya, pakaian berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh, baik dari panas maupun dingin. Nah, berbicara soal perlindungan dari panas, beberapa jenis pakaian tertentu bahkan bisa bantu meminimalisir risiko paparan sinar ultraviolet UV dari sinar matahari yang berbahaya. Jika pakaian basah, maka perlindungan dari UV juga jadi lebih sedikit karena beberapa sifat perlindungannya yang menghilang. Risiko infeksi jamur Selain jamur kurap, ada berbagai jenis jamur lainnya yang mengancam tubuh Smart Mom dengan memaksa memakai baju basah, seperti jamur Candida albicans. Infeksi karena jenis jamur yang satu ini umum terjadi pada bagian tubuh yang kondisi kulitnya memang secara alami lembab, seperti kemaluan pria maupun wanita, dan bagian mulut. Jika disepelekan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi jamur pada kemaluan bisa mengakibatkan komplikasi yang memerlukan perawatan dalam jangka panjang. Jadi, agar Smart Mom dan keluarga nyaman beraktivitas walaupun di musim hujan, pastikan kondisi pakaian selalu kering total sebelum dikenakan, ya! Di samping itu, cegah bau tak sedap yang umum dialami selama musim hujan dengan mencucinya menggunakan detejen Attack Anti Bau yang dipadukan dengan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up. Paduan keduanya tidak hanya akan membuat pakaian bebas bau, tapi juga terlindung dari pertumbuhan kuman penyebab bau dan memberikan wangi segar yang tahan 48 jam. Artikel Lainnya Lihat Semua Artikel Hati-Hati, Ternyata Beberapa Jenis Hijab Ini Tidak Perlu DisetrikaUntuk Smart Mom yang berhijab, biasanya hijab dengan bahan yang adem dan lentur jadi pilihan favorit Smart Mom. Sebab, hijab yang terbuat dari bahan tersebut memberikan kenyamanan maksimal saat dikenakan untuk aktivitas seharian penuh, serta kemudahan dalam mengatur hijab agar selalu terlihat rapi ketika dikenakan. Hanya saja, tak peduli secantik apa warna maupun motif pada hijab, tentunya jadi percuma kalau Smart Mom tidak bisa merawatnya dengan baik, dong. Perawatan hijab sendiri termasuk cara mencucinya, cara penyimpanan, maupun apakah kain hijab yang digunakan bisa disetrika atau tidak. Soalnya, ada beberapa jenis kain hijab yang justru akan rusak kalau Smart Mom menyetrikanya, lho! Wolpeach Wolfis Jenis kain yang satu ini bukan hanya digunakan untuk hijab, tapi juga untuk fashion item lainnya. Misalnya gamis, blus, dan kemeja. Kain ini pada dasarnya adalah perpaduan kain sutra dan katun dengan tambahan serat sintetis. Sifat kain ini “jatuh”, mirip seperti ceruti atau chiffon, namun wolfis lebih tebal sehingga tidak menerawang. Meskipun ada kandungan serat katunnya, kain wolfis juga punya serat sutra yang membuatnya jadi cukup tricky kalau Smart Mom ingin menyetrikanya. Idealnya, kain sutra hanya boleh disetrika dengan pengaturan suhu paling rendah kalau memang dibutuhkan. Jika disimpan dengan benar dengan cara digantung, malah kain sutra tidak perlu disetrika sama sekali. Kalau begitu, bagaimana jika jilbab berkerut? Smart Mom bisa atasi tanpa setrika, kok. Cukup gantung hijab wolfis di dalam kamar mandi ketika Smart Mom mandi apalagi mandi dengan shower. Soalnya, kelembaban di dalam kamar mandi dikenal bisa bantu singkirkan kerutan pada mayoritas kain yang mengandung serat sutra. Katun Shimmer Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, kain yang satu ini merupakan salah satu varian dari kain katun. Hanya saja, kain ini punya permukaan yang agak berkilau alias shimmering, jadi dinamakan katun shimmer. Lembutnya bahan katun ini membuatnya anti kusut, terutama dengan cara penyimpanan yang tepat dan hindari melipatnya. Karena itu, hijab dari kain katun shimmer ini tidak perlu Smart Mom setrika lagi. Mudah, ya? Bubble Crepe Sekilas, kain bubble crepe mirip dengan kain diamond italiano. Hanya saja, bahan bubble crepe punya tekstur yang terlihat lebih kasar dibandingkan diamond italiano. Meski begitu, jangan sampai penampilannya menipu Smart Mom, ya! Soalnya, kain bubble wrap terasa halus ketika dipegang, kok! Di samping itu, jenis kain hijab yang satu ini juga tidak gampang kusut dan sangat lentur dengan sifatnya yang mudah “jatuh” seperti kain wolfis. Karena itu, kain bubble crepe sering jadi pilihan untuk pashmina. Maxmara Bahan maxmara ini sekilas mirip dengan satin, namun teksturnya terasa lebih lembut. Kalau Smart Mom paling suka mengenakan printed scarf alias hijab dengan beragam motif yang di-print, biasanya kain maxmara ini jadi bahan yang dipilih. Permukaan kain maxmara nampak berkilau sehingga mampu memberikan kesan glamor. Dengan beragam corak warna yang bisa dibilang tak ada batasnya, terutama untuk hijab print, tentu Smart Mom bisa bebas pilih sesuai selera, dong! Apalagi, jenis kain ini tidak perlu disetrika. Voal Hijab voal bisa dibilang merupakan pilihan hijab paling populer dan kekinian saat ini. Sebenarnya, voal merupakan salah satu jenis katun, namun serat-seratnya cukup longgar dan lebih tipis, sehingga sangat nyaman dikenakan di siang hari sekalipun. Di samping itu, hijab voal juga tidak menerawang. Jenis kain yang satu ini juga sangat dikenal sebagai pilihan yang mudah diatur serta tidak mudah kusut, Jadi, Smart Mom jelas tidak perlu pusing-pusing memikirkan bagaimana cara menyetrikanya, kan/ Soalnya, hijab voal sama sekali tidak perlu diseterika, lho! Kain bahan hijab terkenal akan warna-warninya yang cantik serta karakteristiknya yang lembut. Karena itu, Smart Mom perlu memilih deterjen yang bisa menjaga warnanya tetap cerah, membersihkan noda dan kotoran, serta menjaga kualitas serat kain agar tidak rusak. Belum lagi, pilih juga deterjen yang bisa bantu hilangkan bau keringat setelah hijab dikenakan seharian, dan tidak menimbulkan bau tak sedap setelah dicuci maupun dijemur. Untuk itulah Smart Mom perlu memilih Attack Batik Care sebagai deterjen untuk membersihkan dan merawat hijab-hijab cantik kesayangan Smart Mom. Eits, jangan bingung dulu karena Attack Batik Care diformulasikan secara khusus untuk kain halus dan lembut, termasuk sutra, satin, katun, dan berbagai jenis kain hijab favorit Smart Mom, lho! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Ini Penyebab Baju Rusak Saat DicuciMesin cuci harusnya jadi alat yang bisa mempermudah Smart Mom saat mencuci pakaian, kan? Akan tetapi, kok baju malah jadi rusak ketika Smart Mom mencuci menggunakan mesin cuci, ya? Eits, sebelum marah-marah dan menyalahkan mesinnya, coba Smart Mom pikir-pikir lagi, terutama kebiasaan Smart Mom saat menggunakan mesin cuci. Soalnya, besar kemungkinan kalau baju rusak karena kesalahan Smart Mom saat mencuci, lho! Hmm, apa saja ya kesalahan penggunaan mesin cuci yang bisa sebabkan kerusakan pada pakaian? Simak daftarnya di sini, yuk! Mengabaikan Petunjuk Perawatan Pakaian Ketika Smart Mom membeli sebuah pakaian, biasanya ada petunjuk perawatan yang bisa ditemukan pada labelnya. Nah, petunjuk perawatan tersebut bukan sekadar pajangan lho Smart Mom. Sebab, beda jenis kain dan model pakaian berarti beda cara perawatannya. Cucian Tidak Dipilah dan Dipisah Langsung mengumpulkan semua baju kotor dan menjejalkannya masuk mesin cuci memang terdengar mudah dan praktis. Akan tetapi, Smart Mom harus ingat kalau tidak semua pakaian bisa dicuci dengan cara sama. Sebagai contoh, ada jumlah deterjen dan suhu air tertentu yang dibutuhkan untuk mencuci baju katun, yang berbeda dengan jika Smart Mom mencuci sprei. Karena itu, selalu pilah dan pisah pakaian sebelum memasukkannya ke dalam mesin cuci, ya! Smart Mom bisa lakukan berdasarkan warna, misalnya warna gelap, terang, dan putih. Saku Baju Tidak Dikosongkan Sebelum Mencuci Mulai sekarang, selalu biasakan untuk mengecek saku pakaian sebelum Smart Mom mencuci, yuk! Soalnya, keberadaan berbagai benda yang masih ada di dalam saku dan lupa dikeluarkan sebelum mencuci bisa mengakibatkan “bencana”, lho! Contohnya pulpen yang masih ada di saku pakaian, kalau ikut tercuci tintanya bisa mengotori baju. Padahal, tinta adalah salah satu noda paling bandel pada pakaian! Lupa Menutup Resleting Pakaian Kesalahan lain yang kelihatannya sepele tapi bisa merusak baju saat dicuci adalah lupa menutup resleting. Soalnya, kelalaian ini bisa menyebabkan pakaian lain jadi tersangkut di resleting. Ditambah dengan putaran mesin, jangan kaget kalau baju yang Smart Mom cuci malah jadi rusak. Tidak Bersihkan Noda Sebelum Mencuci Sebelum mencuci dengan mesin, ada beberapa jenis noda yang harus dibersihkan lebih dulu, lho. Soalnya, ada beberapa noda yang malah jadi makin susah dibersihkan kalau sudah terkena air. Kemudian, tidak semua noda bisa hilang walaupun Smart Mom sudah menggunakan air panas sekalipun. Jadi, sesuaikan metodenya sesuai jenis noda terlebih dahulu untuk menyingkirkannya sebelum memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci ya Smart Mom! Penggunaan Deterjen yang Terlalu Banyak Barangkali Smart Mom beranggapan kalau makin banyak deterjen yang dituangkan ke dalam mesin berarti cucian yang makin bersih dan wangi. Ternyata, anggapan tersebut salah besar lho Smart Mom! Justru penggunaan deterjen dalam jumlah berlebih bisa merusak pakaian, bahkan merusak mesin cuci juga. Karena itu, selalu perhatikan takaran yang ada pada kemasan deterjen sebelum menggunakannya agar tidak keliru. Ingin cucian Smart Mom selalu wangi, segar, dan bebas dari bau apek, bau air rendaman, atau bau keringat sepanjang hari? Tenang saja, karena ada pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang bisa berikan kesegaran selama 48 jam, dan deterjen Attack Anti Bau yang bantu cegah pertumbuhan kuman penyebab bau tak sedap pada pakaian. Bukan hanya bersih, baju pun bebas noda dan nyaman dikenakan sepanjang hari, deh! Nah, itulah beberapa alasan mengapa baju Smart Mom malah rusak setelah dicuci. Dari daftar di atas, apa saja “dosa” yang selama ini Smart Mom lakukan? Sebelum makin parah, yuk ubah kebiasaan Smart Mom sebelum mencuci baju dengan mesin mulai dari sekarang juga, dimulai dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Hindari 5 Kesalahan Saat Menjemur Pakaian Ini!Berkat kehadiran teknologi bernama mesin cuci, mencuci pakaian di zaman sekarang sudah bukan lagi pekerjaan yang sulit kan, Smart Mom? Cukup masukkan pakaian dan deterjen ke dalam mesin, cucian pun beres dan tinggal dijemur. Apalagi, pengaturan mesin cuci saat ini makin beragam dan bisa sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan. Menjemur sendiri juga merupakan pekerjaan mudah, bahkan sejak zaman dulu. Lagipula, apa sih yang sulit dari menggantung pakaian di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari dalam jumlah cukup? Eits, ternyata realitanya tidak semudah itu lho Smart Mom! Sebab, rupanya masih ada banyak orang yang melakukan kesalahan ketika menjemur pakaian. Parahnya lagi, berbagai kesalahan tersebut bisa mengakibatkan pakaian jadi melar atau warna memudar. Pastinya Smart Mom tidak ingin hal tersebut terjadi pada pakaian Smart Mom, kan? Hmm, apa saja ya kesalahan saat menjemur pakaian yang wajib Smart Mom waspadai dan hindari? Daripada terus-terusan bertanya-tanya, yuk simak daftarnya berikut ini! Membalik Pakaian saat Menjemur Banyak orang – dan Smart Mom barangkali adalah salah satunya – yang membalik pakaian sebelum mencuci, sehingga menjemur pakaian masih dalam kondisi terbalik juga. Cara ini memang bisa membantu melindungi warna pakaian dengan mencegah pemudarannya. Hanya saja, tips ini berlaku hanya untuk pakaian biasa, lho! Kalau Smart Mom akan menjemur pakaian dalam, justru Smart Mom harus menjemurnya bukan dalam kondisi terbalik. Sebab, menjemur baju dalam secara terbalik justru akan membuat kuman dan debu mudah menempel pada sisi kain yang bersentuhan dengan kulit, sehingga meningkatkan risiko infeksi atau penyakit kulit, terutama pada kulit sensitif. Tidak Membalik Pakaian Nah, tadi Smart Mom sudah tahu kan kalau menjemur pakaian dalam justru tidak boleh dilakukan dalam keadaan terbalik. Untuk pakaian biasa, justru Smart Mom wajib menjemurnya secara terbaik, alias bagian dalam ada di sisi luar, dan bagian luar ada di sisi dalam. Dan seperti yang sudah dijelaskan, tujuannya adalah untuk melindungi warna agar tidak cepat pudar. Cara yang sama juga berlaku untuk melindungi sablon yang ada pada pakaian, terutama jika pakaian dijemur saat matahari sedang terik-teriknya. Tidak Langsung Menjemur Pakaian Setelah Mencuci Apakah Smart Mom termasuk yang suka menunda-nunda menjemur baju setelah selesai mencuci menggunakan mesin cuci? Waduh, Smart Mom harus segera hentikan kebiasaan ini kalau Smart Mom ingin menjaga kondisi pakaian. Pasalnya, putaran mesin yang sangat cepat ketika mengeringkan pakaian bisa mengakibatkan baju jadi kusut dan bau apek kalau masih dibiarkan di dalam mesin, alias tidak segera dikeluarkan untuk dijemur. Mengabaikan Panasnya Matahari Memang benar bahwa sinar matahari dibutuhkan saat menjemur pakaian. Hanya saja, Smart Mom juga harus memerhatikan panasnya matahari pada hari ketika Smart Mom akan menjemur baju. Sebab, sinar matahari yang terlalu panas bisa mengakibatkan beberapa jenis kain tertentu jadi mengeras. Di samping itu, warna pakaian juga jadi lebih mudah pudar dan sablon pada baju juga lebih berisiko mengelupas. Karena itu, sebaiknya Smart Mom pilih tempat menjemur yang teduh, misalnya di bawah naungan pohon atau di bawah atap asbes bening. Menggunakan Gantungan untuk Menjemur Baju Berbahan Melar Pakaian dengan bahan yang mudah melar seperti sweater biasanya memang butuh waktu lebih lama untuk dijemur. Karena itu, banyak orang yang menjemurnya seolah seperti menjemur pakaian biasa, misalnya dengan cara menggantungnya pada gantungan baju atau menggunakan jepit jemuran untuk menjepitnya pada tali. Padahal, karena sifat bahan baju yang mudah melar, cara seperti itu justru akan membuat baju lebih cepat molor, terutama pada bagian baju jika dijepit, dan bagian bawah jika menggunakan gantungan. Terus, apa cara teraman untuk menjemur baju dengan bahan melar, ya? Mudah kok, Smart Mom. Cukup masukkan baju dalam kondisi terlipat ke dalam jaring laundry, kemudian gantungkan jaring laundry tersebut. Air pun akan menetes keluar lewat jaring, dan serat baju tetap terjaga. Wah, ternyata kesalahan saat menjemur pakaian sesepele itu, ya? Nah, kalau Smart Mom ingin selalu menjaga kondisi pakaian, mulai ubah kebiasaan menjemur dan hindari kesalahan-kesalahan di atas, ya! Selain itu, selalu gunakan deterjen Attack Anti Bau dan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang akan merawat serat-serat pakaian dan melindungi pakaian dari bau serta memberikan kesegaran yang tahan lama Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry
- Cara mengatasi kulit kering sangatlah beragam. Cara yang efektif untuk setiap orang juga bisa berbeda-beda. Ada beberapa penyebab kulit kering, salah satunya adalah faktor cuaca. Musi. hujan seperti saat ini, misalnya, dapat mengurangi kelembapan kulit dan menarik air dari udara dingin dan kelembapan rendah bisa menyebabkan kulit kering dan dehidrasi. Meski cenderung tidak berbahaya, kondisi kulit kering sangatlah mengganggu dan tidak nyaman. Menurut dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group di New York City, AS, Michele Farber, MD, beberapa gejala kulit kering seperti rasa gatal, iritasi, kulit pecah-pecah, sensasi kulit seperti tertarik, rasa sakit, dan berdarah. Mengetahui cara mengatasi kulit kering sejak awal dapat menbantu kita mencegah masalah kulit kering yang lebih mengganggu. Baca juga Kenali 6 Penyebab Kulit Kering Cara mengatasi kulit kering Berikut beberapa cara mengatasi kulit kering di musim hujan yang dapat dipraktikkan, termasuk pencegahanny 1. Memakai pelembap Menggunakan pelembap adalah salah satu cara mengatasi kulit kering dengan menjaga kulit tetap sehat dan DIAMOND Menggunakan pelembap adalah salah satu cara mengatasi kulit kering dengan menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi. Bagi pemilik kulit berminyak, pilihlah pelembap water-based berbasis air yang mampu menjaga sekresi minyak. Jangan mendiamkan kulit selama lebih dari semenit sebelum memakainya. Sebab, kulit akan mulai dehidrasi karena udara kering mengurangi kelembapannya. Cukup tepuk-tepuk lembut sebentar wajah dan kulit dengan handuk bersih untuk menghilangkan sisa air yang masih menetes. Gunakan pelembap segera setelah keluar dari kamar mandi, sehingga kelembapan wajah masih terjaga dan mencegah risiko kulit kering dan pecah-pecah Baca juga Seberapa Sering Kita Perlu Memakai Pelembap Pada Kulit? 2. Perbanyak minum air putih UNSPLASH/ENGIN AKYURT Pastikan kulit tetap terhidrasi sebagai cara mengatasi kulit kering di musim hujan. Pastikan kulit tetap terhidrasi sebagai cara mengatasi kulit kering di musim menggunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit, usahakan memperbanyak konsumsi air. Setidaknya, penuhi kebutuhan air putih minimal delapan gelas sehari. Baca juga 8 Alasan Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur itu Penting 3. Konsumsi makanan kaya antioksidan PEXELS/ANGELE J Makanan yang kaya antioksidan dapat meminimalkan kerusakan kulit akibat racun dan membantu tubuh membuat sel-sel sehat, yang pada akhirnya juga membantu sebagai cara mengatasi kulit kering. Makanan yang kaya antioksidan dapat meminimalkan kerusakan kulit akibat racun dan membantu tubuh membuat sel-sel sehat, yang pada akhirnya juga membantu sebagai cara mengatasi kulit kering. Beberapa makanan kaya antioksidan yang bisa membantu mengatasi kulit kering antara lain buah-buahan seperti buah beri, sayuran seperti tomat dan wortel, hingga kacang-kacangan. Baca juga Apa itu Antioksidan dan Apa Fungsinya untuk Tubuh? 4. Kurangi eksfoliasi FREEPIK/WAYHOMESTUDIO Salah satu cara mengatasi kulit kering adalah melakukan eksfoliasi. Perawatan eksfoliasi berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Salah satu cara mengatasi kulit kering adalah melakukan eksfoliasi. Perawatan eksfoliasi berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Jika dilakukan terlalu sering dilakukan saat musim hujan oleh orang-orang yang memiliki masalah kulit kering, perawatan ini dapat merusak kulit dan membuat kulit terasa kasar. Meski begitu, jangan berhenti total melakukannya. Kamu tetap bisa mengeksfoliasi kulit satu kali setiap minggu. Sebab, perawatan eksfoliasi dapat membantu menjaga kulit tetap lembap. Baca juga Eksfoliasi Tanpa Membuat Kulit Kering 5. Hindari mandi air panas SHUTTERSTOCK/ALEXANDERON Sebagai bagian dari cara mengatasi kulit kering, sebaiknya kurangi frekuensi mandi air panas karena berpotensi membuat kulit kusam dan semakin kering. Beberapa daerah di Indonesia punya cuaca yang sangat dingin di musim hujan. Biasanya, mandi air panas dapat membantu kita merasa lebih nyaman dan tetap hangat. Meski begitu, sebagai bagian dari cara mengatasi kulit kering, sebaiknya kurangi frekuensi mandi air panas karena berpotensi membuat kulit kusam dan semakin kering. Jika terpaksa mandi dengan air panas, kurangi durasinya agar tidak terlalu lama. Baca juga Lebih Sehat Mana Mandi Air Panas Atau Air Dingin? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kulit kering menjadi permasalahan banyak orang. Kulit kering sendiri adalah sebuah kondisi dimana kulit kehilangan kelembapannya. Terjadinya pandemik serta adanya peralihan pola kebiasaan baru, membuat tiap-tiap dari kita harus beraktivitas dengan lebih berhati-hati. Tanpa kita sadari, pola kebiasaan baru ini ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya masalah kulit kering. Melalui virtual press conference yang diadakan oleh ZEN dengan tajuk “ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek” pada Jumat 12/11/2021 kemarin, Widodo, SpKK sebagai seorang Dermatologist, menjelaskan secara detail mengenai permasalahan kulit Selama pandemik berlangsung, permasalahan kulit kering semakin meningkatVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaAwareness mengenai kulit kering semakin meningkat selama masa pandemik, sejalan dengan semakin meningkatnya pula permasalahan kulit kering yang terjadi di sekitar kita. Dr. Arini selaku dermatologist, menjelaskan bahwa terdapat peningkatan kasus kulit kering selama tahun 2020, jika dibandingkan dengan tahun 2019. “Data hasil perbandingan tahun 2020 dan 2019, terdapat peningkatan masalah kulit kering sebanyak dua kali lipat. Jadi kita bisa lihat efek dari pandemik ini cukup jelas, akibat new normal,” jelas Arini. 2. Kebiasaan new normal apa aja sih, yang bikin kulit jadi kering?Virtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaPemakaian masker di masa pandemik ternyata memiliki efek domino terhadap masalah kulit kering. Arini menjelaskan bahwa karena memakai masker, banyak yang justru kekurangan cairan karena malas minum, akibat tidak mau repot membuka itu, banyaknya aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan ber-AC juga membuat kulit menjadi kering. Ruangan yang ber-AC cenderung lebih kering, yang nantinya juga memengaruhi kelembapan juga menjelaskan bahwa, karena semakin banyak pekerjaan yang dikerjakan secara mobile, aktivitas tubuh yang dilakukan jadi berkurang, atau disebut juga sedentary. “Kita cuma duduk aja, aktivitas berkurang. Kelenjar minyak dan kelenjar keringat juga jadi lebih tidak aktif,” jelas Arini. Saat ini juga terjadi pelonggaran, akibat telah menurunnya kasus aktif COVID-19, di mana kita sudah mulai beraktivitas normal. Aktivitas ini juga ternyata meningkatkan kembali frekuensi kita untuk mandi dan membersihkan diri. 3. Faktor-faktor yang memengaruhi kulit keringVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaSelain kebiasaan-kebiasaan yang disebutkan di atas, terdapat juga faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah kulit kering. Ada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang sulit untuk dikendalikan. Di dalamnya terdapat faktor usia, dan kesehatan. Arini menjelaskan bahwa orang yang memiliki penyakit yang mengharuskan untuk mengkonsumsi banyak obat, kulitnya akan cenderung lebih kering. Selain itu, faktor usia juga mempengaruhi. Pada dasarnya, semakin bertambahnya usia, kulit juga akan semakin kering. “Jadi secara natural, semakin bertambah umur, kelembapan kulit akan menurun akibat lemak di kulit yang semakin menurun. Kulit kering ini bisa dialami oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga lansia,” ujar Arini. Sementara untuk faktor eksternal yang paling mempengaruhi kulit kering adalah terkait dengan konsumsi air, suhu, temperatur serta kelembapan lingkungan, dan juga kebiasaan mandi. Baca Juga 5 Body Lotion dengan Harga di Bawah 50 Ribu, Cocok untuk Kulit Kering! 4. Hati-hati dengan barrier damageVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaSalah satu concern yang timbul akibat kulit kering adalah masalah barrier damage atau rusaknya pertahanan kulit. Barrier sangat penting karena kulit merupakan organ yang memproteksi tubuh dari berbagai macam bahaya. Bila barrier-nya rusak, kuman dan berbagai penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. “Barrier yang utuh sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit. Kalau barrier-nya rusak, penguapan kulit akan lebih mudah. Barrier damage ini kadang gak bisa kita lihat, tapi bisa kita rasakan. Misalnya kulit yang jadi lebih sensitif, agak kemerahan, bersisik, atau gatal,” jelas Arini. 5. Lantas apa sih yang harus kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi kulit kering?Virtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaYang harus ingat adalah bahwa kelembapan kulit dipengaruhi lipid atau lemak pada kulit, dan juga konten air di dalam kulit. Sehingga untuk menjaganya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah harus memperhatikan lingkungan. Lingkungan yang ideal adalah yang temperaturnya humid, dan tidak terlalu dingin. Kedua adalah tentang kebiasaan mandi. Arini menjelaskan bahwa mandi yang dianjurkan adalah dua kali sehari, dengan durasi 5-15 menit. Selain itu, hindari juga mandi menggunakan air panas dan sabun yang harsh. Suhu air yang dianjurkan adalah sama dengan suhu tubuh, yaitu sekedar 36-37 derajat celcius. “Selanjutnya, bilas tubuh hingga bersih. Ini karena sabun tidak didesain untuk live on seperti moisturizer. Sabun didesain untuk dibersihkan setelah penggunaan. Jadi pastikan dia tidak tertinggal di kulit,” jelas Arini. Dan yang terakhir adalah jangan lupa gunakan moisturizer. Moisturizer ini sebaiknya digunakan saat kondisi kulit masih lembap. “Karena kita mau mengunci kelembapan kulit yang sudah terhidrasi dengan air, menggunakan moisturizer,” tutup Arini. itu dia 5 serba-serbi yang perlu kamu tahu tentang kulit kering. Setelah tahu, jangan lupa untuk merawat kulit kamu ya! Baca Juga Duo Kulit Kering dan Berminyak, Ini 7 Tips Merawat Kulit Kombinasi
tidak kering kering karena masih