DearReaders, Seni pengamatan interaksi bumi dan manusia sering juga disebut sebagai seni menata energi. Sebab seperti namanya, salah satu aspek yang sangat diperhatikan oleh seorang praktisi FengShui adalah mengenai aliran energi dan pemanfaatannya bagi kehidupan manusia. FengShui sendiri merupakan sebuah istilah yang masih muda. Nama yang disematkan kepada teknik pengamatan bumi, yang Disebutkanhasil dari pemantauan dan penghitungan indek pencemaran udara itu menunjukkan udara di Jakarta dalam kondisi sedang. "Kami menghitungnya dari bulan Januari sampai Desember tahun 2021 ini, dominasinya adalah di warna biru yaitu kondisinya sedang," kata Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan DLH DKI Jakarta, Yusiono A Supalal jadiini merupakan tanda tanda air kolam koi mulai berubah #shorts#koilovers#ikan#koi#shorts MenurutWHO, inilah kota di dunia yang dianggap memiliki udara yang paling tercemar. Soloposcom, SEMARANG - Polda Jawa Tengah (Jateng) menyelidiki kasus pencemaran limbah etanol atau ciu di aliran Bengawan Solo.Dari hasil penyelidikan itu ditemukan ada sejumlah home industry yang membuang limbah ciu ke Kali Samin, yang merupakan anak sungai Bengawan Solo.. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, menyebutkan ada dua desa di Sukoharjo yang warganya aktif sekitarnyayang bisa digunakan untuk indikasi paleotsunami. Metode yang digunakan adalah pemetaan lapangan skala 1:50.000 yang meliputi pengambilan data geologi (struktur geologi, litologi dan morfologi), dan analisis kandungan fosil penyusun batugamping koral laboratorium. GEOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN GRCN0Hn. - Pencemaran udara terutama disebabkan karena pelepasan berbagai bahan kimia ke atmosfer. Polusi udara dapat terjadi akibat buatan manusia dan secara alami. Polutan berupa bahan kimia atau senyawa di udara yang tidak terjadi secara alami dapat menurunkan kualitas udara dan berbahaya bagi makhluk hidup di apa pengertian pencemaran udara? Apa penyebab dan bagaimana dampaknya? Pengertian pencemaran udara Menurut Encyclopaedia Britannica, pencemaran udara adalah pelepasan berbagai gas, benda padat yang terbelah halus atau aerosol cair ke atmosfir yang tersebar dengan laju melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan atau menyerapnya. Baca juga Janji PLN, Elektrifikasi Kendaraan Tidak Bikin Polusi Tambahan Dilansir dari National Geographic, polusi udara adalah campuran partikel dan gas yang dapat mencapai konsentrasi berbahaya baik di luar maupun di dalam ruangan. Polutan penyebab polusi udara antara lain asap, jelaga, metana, karbon dioksida, jamur, serbuk sari dan dari Natural Resources Defence Council NRDC, polusi udara mengacu pada pelepasan polutan ke udara yang merusak kesehatan manusia dan planet bumi secara keseluruhan. National Institute of Environmental Health Sciences menjabarkan definisi polusi udara adalah campuran zat alami dan buatan manusia di udara. Biasanya dipisahkan menjadi dua kategori yaitu polusi udara luar dan polusi udara dalam ruangan. Proses polusi udara Dilansir dari situs resmi NASA, polusi udara disebabkan oleh partikel padat dan cair dan gas-gas tertentu yang tersuspensi di udara. Partikel padat dan cair yang tersuspensi di udara disebut aerosol. Partikel-partikel tersebut dapat berasal dari banyak sumber. Banyak aerosol memasuki atmosfer ketika aktivitas pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan kayu. Baca juga Polusi Udara Merusak Mata, Benarkah? Sebagian partikel dan gas aerosol berasal langsung dari sumber-sumber tersebut. Tetapi ada juga yang terbentuk melalui reaksi kimia di udara. Kota-kota di dunia mencari solusi untuk mengurangi smog. Di Jerman, pemerintahan kota dibolehkan untuk melarang mobil diesel di pusat kota. Ada juga negara lain yang memberi bonus bagi warga yang tidak menggunakan picture-alliance/dpa/A. Dedert Kota C dan kota D memiliki jarak pada suatu peta adalah 8 cm. Jika jarak sebenarnya antara kota C dan kota D adalah 160 km. Maka skala peta tersebut jika berdasarkan satuan cm adalah? 1 Answer Key Kunci jawabannya adalah D. 1 Answer Key. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kota c dan kota d memiliki jarak pada suatu peta adalah 8 cm. jika jarak sebenarnya antara kota c dan kota d adalah 160 km. maka skala peta tersebut jika berdasarkan satuan cm adalah 1 answer key. Tuesday, October 5, 2021 Lingkungan Secara umum pencemaran udara disebabkan oleh tiga jenis kegiatan yaitu industri atau pabrik, transportasi dan kegiatan rumah tangga. Pencemaran udara akibat dari aktivitas manusia tersebut tentu harus segera dicarikan solusinya agar pencemaran udara di kawasan perkotaan tidak semakin tranportasi merupakan penyebab utama dari pencemaran udara yang memberikan kontribusi terbesar pada semakin buruknya kualitas udara di dunia. Semakin membludaknya jumlah alat transportasi di perkotaan memicu semakin banyaknya asap kendaraan. Apalagi, di jalan-jalan masih banyak mobil-mobil tua yang beroperasi sehingga mengeluarkan asap hitam yang tebal. Lalu, bagaimana cara menanggulangi pencemaran udara tersebut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini bagaimana pemerintah bersama-sama dengan masyarakat mengelola dan menanggulangi pencemaran lingkungan Udara Bersih dan TercemarSebelum mengetahui cara mereduksi pencemaran udara, perlu diketahui kriteria penentuan tercemar atau tidaknya udara suatu daerah berdasarkan parameter yang telah ada, yaitu seperti yang tertera pada tabel di bawah ini Parameter Udara Bersih Udara Tercemar Bahan Partikel 0,01 – 0,02 mg/m3 0,07 – 0,7 mg/mg3 SO2 0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 2 ppm CO < 1 ppm 5 – 200 ppm NO2 0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 0,1 ppm CO2 310 – 330 ppm 350 – 700 ppm Hidrokarbon < 1 ppm 1 – 20 ppm Sumber Holzworth & Cormick, 1976 690Cara Menganggulangi Pencemaran UdaraSalah satu tujuan utama dalam upaya penanggulangan pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran udara, adalah terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. Langkah awal untuk menanggulangi pencemaran udara adalah pemerintah dapat membuat dan menerbitkan berbagai peraturan daerah yang digunakan untuk melindungi dan mengatur elemen masyarakat sehingga secara bersama-sama senantiasa mendukung setiap langkah dalam melakukan pembenahan terhadap lingkungan hidup. Dengan demikian, akan terwujud pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan dan penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara memulihkan mutu udara, mencegah semakin banyaknya sumber pencemar baik dari sumber bergerak maupun sumber tidak ini adalah pendekatan yang dapat dilakukan dalam upaya menanggulangi pencemaran udara yang terjadi di kota-kota besar atau juga dikenal Program Langit Biru PLB1. Pengendalian dan penanggulangan pencemaran udara dari sumber bergerakYaitu upaya pengendalian yang dilakukan untuk kendaraan Pengendalian dan penanggulangan pencemaran udara dari sumber tidak bergerakYaitu upaya pengendalian yang dilakukan terutama untuk sektor mengatasi pencemaran udara dan tercapainya PLB, pemerintah bersama masyarakat perlu melakukan upaya-upaya sebagai berikut1. Pemantauan kualitas udara ambienPemerintah menyediakan alat pemantau mutu udara ambien yang secara otomatis dapat bekerja untuk menghasilkan data pengukuran dan selanjutnya mengirimkan datanya tersebut ke suatu stasiun pengumpul Pengendalian dan penanggulangan pencemaran udara akibat dari transportasi kendaraan bermotor meliputia. Pengembangan perangkat peraturanPemerintah melalui Dinas Perhubungan membuat kebijakan terkait penetapan baku mutu udara emisi. Dinas Perhubungan akan melakukan pemantauan emisi gas buang kendaraan bermotor sebagai bentuk upaya pengendalian pencemaran udara karena semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan. Tak hanya itu, berbagai perangkat peraturan juga dikembangkan dalam upaya pengendalian pencemaran udara ini sehingga penurunan kualitas udara dapat Penggunaan bahan bakar bersihSemakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang ada di jalanan, tentu saja konsumsi bahan bakar juga akan semakin meningkat. Hal ini pun akan berdampak pada semakin meningkatnya pencemaran udara. Penggunaan bahan bakar bersih merupakan salah satu solusi untuk menanggulangi pencemaran udara tersebut. Bahan bakar bersih adalah bahan bakar ramah lingkungan dan tidak menimbulkan efek bagi kesehatan manusia maupun makhluk hidup Penggunaan bahan bakar alternatifUntuk menanggulangi pencemaran udara, maka bahan bakar yang dipakai pada kendaraan bermotor harus bersih dan ramah lingkungan. Ada beberapa sumber bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermotor seperti ethanol, bahan bakar gas BBG, dan gas propan elpiji. Bahan bakar tersebut telah banyak digunakan di berbagai negara maju di dunia seperti Negara Amerika, Belanda, Italia, Australia, dan bahkan Singapura. Jika ketiga bahan bakar alternatif ini banyak dimanfaatkan di Indonesia, maka pencemaran udara di kota semakin mengalami Pengembangan manajemen transportasiManajemen transportasi dilakukan sebagai salah satu cara mengendalikan dan menanggulangi pencemaran udara. Mengatur jalur transportasi dan pelebaran jalan untuk mengurai kemacetan merupakan salah satu manajemen transportasi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pencemaran udara di kota-kota Pemantauan emisi gas buang kendaraan bermotorPemantauan dan uji emisi kendaraan bermotor merupakan salah satu langkah yang perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk mereduksi pencemaran udara di kawasan perkotaan. Tidak hanya itu, program tersebut juga sekaligus untuk mengawasi pelaksanaan bebas timbal di perkotaan sesuai dengan peraturan yang telah transportasi dan juga kegiatan industri merupakan penyumbang terbesar terhadap pencemaran udara. Hal ini akan berujung pada semakin panasnya udara, curah hujan yang tidak mengikuti kaedah musim dan mewabahnya peradangan atau infeksi saluran pernafasan akut ISPA. Hal-hal tersebut menjadi indikasi bahwa kualitas udara yang ada di sekitar kita sudah buruk dengan tercemar oleh aneka ragam polutan. Oleh karenanya, amat penting sekali bagi kita untuk mengetahui cara menanggulangi pencemaran udara. Indeks Standar Pencemar Udara ISPU DKI Jakarta yang tergolong tidak sehat meningkat setelah PPKM Darurat. Kenapa ada peningkatan jumlah hari udara tidak sehat ini saat aktivitas dibatasi dengan PPKM ? Penyebab pasti sumber pencemarnya harus dianalisis dari data-data lengkap, termasuk data dari daerah sekitar Jakarta karena polusi udara bersifat lintas batas. Pendamping hukum dan penggugat polusi Jakarta protes dengan terus ditundanya putusan pengadilan setelah persidangan berlangsung lama sekitar 2 tahun. Mestinya ada kabar baik dari sisi lingkungan hidup terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM Darurat selama satu bulan ini. Namun ternyata kualitas udara ternyata tidak membaik. Penerapan PPKM Darurat dimulai sejak 3 Juli lalu oleh pemerintah pusat, dimulai di Jawa dan Bali untuk membatasi kegiatan publik bertujuan menurunkan angka pasien Covid-19. Namun Indeks Standar Pencemar Udara ISPU di DKI Jakarta yang tergolong tidak sehat meningkat setelah PPKM Darurat. Sebelum PPKM Darurat jumlah hari tidak sehat sebanyak 49 hari, sedangkan setelah jadi 80 hari. Sedangkan kategori baik hanya 3 hari dan kategori sedang dari 126 hari jadi 127. Analisis kualitas udara satu bulan pemberlakuan PPKM Darurat ini dipaparkan Bondan Andriyanu dari Greenpeace Indonesia pada media briefing online pada Selasa 10/08/2021. Hadir sebagai pembahas dampak kesehatan adalah dr. Feni Fitriani Taufik dariPerhimpunan Dokter Paru Indonesia PDPI. Ada juga Ayu Eza Tiara, Kuasa Hukum Gugatan Polusi Jakarta dan Yuyun Ismawati, perwakilan penggugat. Dimoderatori Adhityani Putri dari Yayasan Indonesia Cerah. Bondan menganalisis dari data-data resmi yang disajikan terbuka oleh pemerintah DKI Jakarta dan KLHK. Namun, data yang sama belum bisa diakses dari provinsi tetangganya. Karena polusi udara bersifat lintas batas, terutama daerah sekitar, seperti Jawa Barat, Bekasi, dan Tanggerang. baca Setelah 28 Tahun, Kualitas Udara di Jakarta Membaik Kawasan Senayan, Jakarta Selatan pada awal April 2020 yang sepi dan lengang membuat udara menjadi bersih. Foto Andreas Harsono/Mongabay Indonesia Baku Mutu Udara Ambient BMUA, yang disebut udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi yang dibutuhkan dan berpengaruh pada kesehatan manusia, mahluk hidup lain, dan lingkungan. Terdiri dari beragam gas dan partikel. Misalnya Sulfur dioksida SO2, Karbon monoksida CO, Nitrogen dioksida NO2, dan lainnya. Sedangkan partikel termasuk partikulat debu atau Particulate Meter PM10 dan PM2,5. PM2,5 harian di atas baku mutu juga lebih tinggi setelah PPKM Darurat. Sebelumnya, yakni bulan Juni jumlah hari di Jakarta Selatan adalah 5 hari, kemudian pada Juli jadi 14 hari. Bondan juga menunjukkan data aplikasi JAKI dari DLH DKI 9 Juli yang menyebutkan kualitas udara Jakarta Selatan tidak sehat. Ada juga aplikasi ISPUnet dari KLHK pada tanggal yang sama dengan parameter cemaran PM2,5. Data pemerintah yang dipaparkan menyebut sumber utama polusi PM2,5 di Jakarta berbeda antara musim hujan dan kemarau. Misal saat musim hujan sumber utamanya asap knalpot kendaraan sekitar 32-41%, pembakaran batu bara 14%, aktivitas konstruksi, pembakaran terbuka, dan lainnya. Sedangkan saat musim kemarau sumber utamanya tertinggi masih asap knalpot, pembakaran terbuka, debu jalan, garam laut, dan lainnya. Namun pembakaran batu bara tidak ada. Bondan memaparkan PM2,5 saat PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 terlihat menurun di Stasiun Pemantau Kualitas Udara SPKU Bundaran HI bila dibandingkan dengan kondisi Normal 3 -20 Juli 2019 namun masih lebih tinggi dibandingkan saat diberlakukannya PPKM Mikro 3-20 Juni 2021 dan PSBB 3 – 20 Juli 2020. Hal tersebut dapat disebabkan pada saat PPKM Mikro maupun PSBB, tingkat curah hujan pada SPKU Bundaran HI lebih tinggi dibandingkan saat PPKM darurat sehingga dapat membantu peluruhan/ pencucian partikel halus di udara. Selain itu, berdasarkan data mobilitas masyarakat saat PPKM darurat diketahui terjadi penurunan dalam penggunaan transportasi umum, perkantoran serta pusat perbelanjaan sehingga dapat terlihat bahwa PM2,5 di SPKU Bundaran HI lebih rendah dibandingkan SPKU lainnya. Namun pada area pemukiman terjadi peningkatan saat PPKM Darurat, dikarenakan beberapa SPKU Kelapa Gading, Jagakarsa, Lubang Buaya dan Kebon Jeruk berada di area dekat pemukiman maka penurunan tidak terlihat pada lokasi-lokasi tersebut. perlu dibaca Laporan Ungkap Polusi Udara Jakarta Terburuk di Asia Tenggara Indeks Standar Pencemaran Udara ISPU sebelum dan selama PPKM Darurat pada Juli 2021, jumlah hari tidak sehat meningkat dua kali lipat. Sumber Bondan Andriyanu/Greenpeace Indonesia Sejumlah rekomendasi yang didesak sebagai berikut. Data SPKU harus dibuka ke publik secara berkala dan realtime. Juga di provinsi dan daerah sekitar Jakarta. Jumlah SPKU harus diperbanyak 10 alat pantau setiap 3 juta populasi, berdasarkan pernyataan ahli dalam sidang Gugatan Polusi Udara berlaku untuk semua kota dan daerah. Riset sumber pencemar udara dilakukan berkala oleh seluruh kota dan daerah, datanya dibuka ke publik. Berikutnya, perlu pengakuan bahwa udara DKI Jakarta sudah tercemar dan melebihi BMUA. Karena itu perlu langkah nyata mengendalikan sumber pencemar udara secara menyeluruh dan lintas batas yang berdasar pada data ilmiah. Selain itu harus ada upaya mitigasi dampak polusi udara dan perubahan gaya hidup yang tidak menyumbang polusi udara bagi setiap individu. Terlebih ada perbedaan indeks pemerintah dengan standar WHO, misalnya jika kualitas udara tidak sehat hanya untuk kelompok sensitif seperti ibu hamil dan anak. Namun indikator WHO di beberapa jenis polutan masuk tidak sehat pada kelompok semua warga. Lalu apa yang paling menyumbang polusi saat PPKM Darurat? Menurut Bondan, secara saintifik harusnya ada data resmi riset emission inventory sehingga bisa diketahui sumber polutan dari mana. Laporan Silent Killer menyebutkan ada peran signifakan di luar Jakarta misalnya PLTU berbahan bakar batu bara. “Selama tidak membuka data rutin, tak bisa disimpulkan,” katanya. baca juga Polusi Udara dan Kerentanan Terkena Virus Corona Rasio volume kendaraan dengan panjang jalan di Jakarta yang sudah tidak lagi seimbang, membuat kemacetan menjadi keseharian. Jumlah kendaraan pribadi dan kemacetan menjadi faktor borosnya konsumsi BBM di Indonesia dan salah satu penyebab polusi udara di Jakarta. Foto Jay Fajar / Mongabay Indonesia Dampak kesehatan Dokter Feni Fitriani Taufik dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengingatkan mengenai data global dampak polusi udara. Data WHO menyebutkan hampir 7 juta meninggal karena polusi, dan 9 dari 10 orang hidup di daerah polusi tinggi 80% termasuk di Jakarta. Warga bisa meninggal karena penyakit degeneratif, stroke, paru, dan lainnya. Sumbernya dari rumah tangga, transportasi, industri, sampah, dan alam misal kebakaran dan erupsi. Dampak pada ibu hamil adalah bayi terancam hidup dengan berat badan lahir rendah. Kemudian beranjak anak mengidap asma, perkembangan paru terganggu, batuk kronis, sampai pengerasan pembuluh darah dini. Saat dewasa, risiko asma meningkat, jantung, bronkitis kronis. Saat lansia, asma makin kambuh, fungsi paru menurun, kanker paru, dimensia, serangan jantung, dan stroke. Sumber polusi udara primer yaitu terpapar langsung karena gas kendaraan dan industri seperti batu bara, sedangkan sumber polusi sekunder saat bereaksi kimia seperti ozon. Dari sejumlah penelitian, setiap peningkatan PM2,5 sebesar 10 mikrogram di atas ambang batas ada peningkatan 7% kunjungan RS dengan penyakit respirasi, kematian akibat kanker paru 8%, dan lainnya. “PM10 tidak bisa masuk, tertahan di rongga hidung. Sedangkan PM2,5 seperseribu penampang rambut mudah masuk kantong udara, mengganggu fungsi paru dan meningkatkan risiko penyakit kronis,” jelas Feni. PM2,5 bisa masuk aliran darah sampai kardiovaskuler jantung dan paru, hipertensi, penyempitan pembuluh darah, pengentalan, dan lainnya. Jika masuk otak bisa ganggu sistem syaraf, aritmia, dan lainnya. Saat di pembuluh darah bisa menyebabkan stres akibat respon inflamasi berujung ke berbagai penyakit. Efek kesehatan jangka pendek atau akut seperti iritasi mata, hidung, tenggorokan. Iritasi saluran nafas, peningkatan ISPA pada anak dan dewasa, dan risiko keracunan gas dan partikel. Efek jangka panjang adalah penurunan fungsi paru, saluran nafas lebih mudah bereaksi kena sedikit polusi mudah batuk. Penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, dan lainnya. baca juga Polusi Udara, Pembunuh Senyap di Jabodetabek Pemandangan di sekitar Jakarta Selatan dari ketinggian pada Oktober 2017, tampak asap menyelimuti sekelilng pemukiman. Riset Greenpeace memperlihatkan udara Jabidetabek, buruk dan membahayakan. Foto Sapariah Saturi/ Mongabay Indonesia PDPI pernah memberikan rekomendasi pada 2019 ke pemerintah Jakarta dan masyarakat. Rekomendasi untuk pemerintah adalah membuat kebijakan pengendalian udara, koordinasi sektoral untuk menangani masalah polusi, melakukan perbaikan misal uji emisi kendaraan, mendorong pembangkit lstrik tenaga alternatif, penggunaan kendaraan ramah lingkungan, dan menambah area hijau sebagai paru-paru kota. Selain itu, meningkatkan titik monitoring kualitas udara, termasuk jika tercemar. Serta mempersiapkan sistem pelayanan bagi yang terdampak. Sementara warga diminta berperan mengurangi sumber polusi udara, misal penggunaan transportasi massal. Meminimalkan paparan polusi udara seperti memantau kualitas udara realtime, menggunakan masker atau respirator, dan jaga kualitas udara dalam ruangan. Juga mengenali gejala dan keluhan yang timbul akibat polusi udara. “Polusi udara saja sudah ganggu pertahanan tubuh, tanpa Covid pun sudah berbahaya. Dengan pertahanan tubuh bisa melawan virus dan bakteri,” katanya terkait tambahan beban pandemi. Kalau memiliki penyakit kronis akan lebih berat, perlu ICU dan ventilator. Risiko meninggal lebih besar. perlu dibaca Kala Kualitas Udara Jakarta Buruk, Warga Gugat Pemerintah ke Pengadilan Pegiat lingkungan yang aksi dengan bersepeda dan pakai masker di Bundaran HI Jakarta pada Desember 2018. Foto Indra Nugraha/ Mongabay Indonesia Putusan pengadilan Terus Ditunda Pada 4 Juli 2019, perwakilan warga Jakarta melalui Tim Advokasi Gerakan Ibu Kota Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta Terdiri atas Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Greenpeace Indonesia, Walhi dan Indonesian Center Environmental Law ICEL mengajukan gugatan warga negara atau citizen law suit CLS ke Pengadilan Negeri Jakarta, atas kualitas udara buruk di Jakarta. Puluhan warga ini menggugat tujuh tergugat, yakni, Presiden RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Dalam Negeri, Gubernur Jakarta, Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Banten. Proses pengadilan telah berlangsung dua tahun. Tetapi kenapa putusan pengadilan atas gugatan warga tentang polusi udara terus ditunda? Ayu Eza Tiara, pendamping hukum gugatan warga 32 orang karena dampak polusi Jakarta juga heran. “Apakah wajar persidangan sampai 2 tahun? Tidak wajar dan khawatir berpotensi maladministrasi,” sebutnya. Ia merujuk surat edaran SE Mahkamah Agung tentang penyelesaian perkara di tingkat pertama dan banding diamanatkan hakim bersidang cepat, harus ada putusan di tingkat pertama dalam jangka 5 bulan. Ayu menjelaskan penundaan sudah 6 kali, pertama alasannya para tergugat lupa kirim soft file kesimpulan. Ini menurutnya mengada-ada, karena ada dokumen hard file. Penundaan kedua, hakimnya terpapar Covid. Sidang ketiga, panitera disebut terpapar Covid. Sidang keempat, anak hakim meninggal sehingga ditunda 2 minggu, dan sidang kelima hakim anggotanya terpapar Covid. Keterbukaan pada publik juga menurutnya minim. Dibandingkan sidang MK, walau online bisa live streaming. Namun, walau sudah online pun, ia harus ke pengadilan, untuk bertanya kepastian sidang. Yuyun Ismawati, salah satu penggugat adalah aktivis lingkungan internasional. Ia bergabung sebagai penggugat karena saat itu cucu-nya lahir pada 2018. Rutinitas berjemur jam 8-10 pagi. Karena anak dan suaminya tinggal di tengah Jakarta, Salemba, jam-jam itu adalah waktu sibuk sehingga langit selalu nampak abu-abu. “Setelah berjemur, kulitnya busik. Sehingga jarang berjemur di luar. Tak bisa hirup udara sehat,” keluhnya. Para penggugat beragam, dari kelompok rentan. Misalnya warga dengan penyakit kronis. Yuyun menambahkan, pengugat lain, anaknya sering mimisan sehingga di rumah harus pasang air purifier, dan menambah biaya. “Kita tidak tuntut ganti rugi uang tapi kebijakan. Jika konsentrasi tinggi, bunyikan alarm. Datanya tidak realtime, sehari sebelumnya. Tidak tahu persis berapa konsentrasinya. Kadang juga mati, informasinya tidak ada,” keluhnya soal tantangan akses data kualitas udara untuk mitigasi. Penundaan putusan dan panjangnya persidangan ini menurutnya memperpanjang biaya dan risiko kesehatan. “Harus jadi refleksi, hak hidup sehat adalah semua orang. Termasuk akibat insinerator, tungku pembakaran sampah. Semoga dengan gugatan ini warga lebih sadar tentang haknya,” harap Yuyun. Artikel yang diterbitkan oleh

indikasi udara kota mulai tercemar adalah